sebutkan tokoh protagonis dalam cerita berjudul caadara berikut…

Pertanyaan

Bacalah bacaan berikut!

Caadara

Panglima Wire adalah panglima perang dari Desa Kramuderu yang gagah berani. Panglima Wire mempunyai seorang putra bernama Caadara. Caadara kecil memiliki bakat dalam ilmu bela diri dan ketangkasan. Panglima Wire melatih Caadara dengan harapan Caadara dapat menggantikannya kelak.

Caadara tumbuh menjadi pemuda tangkas dalam ilmu bela diri dan berburu. Panglima Wire ingin menguji kemampuan anaknya. Dia merasa sudah saatnya Caadara menjadi panglima perang menggantikan Panglima Wire. Panglima Wire mengutus Caadara untuk pergi berburu selama beberapa hari. Dia meminta Caadara membawa binatang hasil buruannya sebagai tanda bahwa Caadara telah menguasai semua ilmu yang diajarkan oleh Panglima Wire.

Caadara mematuhi perintah Panglima Wire. Dia segera berangkat ke hutan bersama beberapa temannya. Perjalanan mereka melewati hutan yang lebat dan bukit yang terjal. Setelah menempuh perjalanan berat, Caadara dan teman-temannya berhasil memperoleh binatang-binatang buruan. Mereka melanjutkan perjalanan pulang.

Saat perjalanan pulang, Caadara dan teman-temannya bertemu anjing pemburu. Anjing pemburu adalah penanda adanya sekelompok orang asing yang bisa mencelakai mereka. Caadara dan teman-temannya segera menyusun rencana, mereka bersembunyi sambil menyiapkan seluruh senjata yang mereka punya. Tidak lama berselang, terdengar pekikan tanda permusuhan. Ternyata benar, pekikan itu berasal dari suku Kuala yang mengajak berperang.

Caadara memerintahkan teman-temannya pergi ke bukit yang tinggi dan membentuk benteng pertahanan. Tetapi peperangan tidak terelakkan lagi. Caadara dan teman-temannya berperang dengan suku Kuala. Pekikan mengerikan di sela suara senjata-senjata yang beradu tidak henti-hentinya terdengar. Namun, Caadara tidak gentar. Dia berhasil mengalahkan pasukan suku Kuala. Berkat petunjuk Caadara, teman-temannya pun berhasil mengalahkan musuh.

”Kamu hebat Caadara. Kamu pantas menjadi panglima perang kami.” Kata teman Caadara.

”Kami akan mengusulkan kepada Panglima Wire untuk mengangkatmu menjadi panglima perang yang baru.” Sahut seorang teman Caadara lainnya.

”Jujur saja aku tidak mengincar jabatan, teman-teman. Aku hanya ingin melakukan yang terbaik untuk desa kita.” Kata Caadara rendah hati.

Caadara dan teman-temannya kembali ke Desa Kramuderu dengan selamat. Cerita tentang keberhasilan mereka mengalahkan suku Kuala segera terdengar oleh Panglima Wire. Panglima Wire sangat bangga kepada Caadara. Dia meminta Caadara menyusun siasat perang untuk berjaga-jaga jika suatu saat suku Kuala kembali menyerang mereka.

Caadara segera menyusun siasat perang. Siasat perang ini dinamakan Caadara Ura. Siasat perang Caadara Ura meliputi cara melempar senjata, menyerbu lawan, mempertahankan diri, dan seni bela diri jarak dekat. Caadara pun menggantikan ayahnya sebagai panglima perang Desa Kramuderu.

Disadur dari: Dian. K, 100 Cerita Rakyat Nusantara, Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2016. undefined 

Sebutkan tokoh protagonis dalam cerita berjudul ”Caadara”  berikut!

Jawaban

tokoh protagonis dalam cerita tersebut adalah Panglima Wire, Caadara, dan teman Caadara.space

Pembahasan

Cerita yang berjudul “Caadara” termasuk contoh cerita fiksi, yaitu cerita yang hanya berdasarkan khayalan atau rekaan, tidak berdasarkan kenyataan. Salah satu unsur pembangun sebuah cerita fiksi adalah adanya tokoh, yaitu pelaku dalam cerita.

Berdasarkan sifat atau wataknya, tokoh digolongkan menjadi dua yaitu:

  • Tokoh antagonis adalah tokoh yang memiliki watak atau sifat yang buruk atau kurang baik.
  • Tokoh protagonis adalah tokoh yang memiliki watak atau sifat yang baik dan menyenangkan.

Berikut ini adalah analisis tokoh protagonis yang terdapat dalam cerita di atas, yaitu:

  • Tokoh Panglima Wire memiliki sifat pemberani dan bijaksana dalam menentukan suatu keputusan. Hal ini sesuai dengan kutipan kalimat yang berbunyi “Panglima Wire ingin menguji kemampuan anaknya. Panglima Wire mengutus Caadara untuk pergi berburu selama beberapa hari.”
  • Tokoh Caadara memiliki sifat rendah hati, pemberani, pantang mundur, serta patuh. Hal ini sesuai dengan kutipan kalimat yang berbunyi:
    ”Caadara mematuhi perintah Panglima Wire.”
    “Namun, Caadara tidak gentar.”
    “Aku hanya ingin melakukan yang terbaik untuk desa kita.” Kata Caadara rendah hati.
  • Tokoh teman Caadara memiliki sifat pantang mundur. Hal ini sesuai dengan kutipan kalimat yang berbunyi “Caadara dan teman-temannya berperang dengan suku Kuala. Berkat petunjuk Caadara, teman-temannya pun berhasil mengalahkan musuh.”

Oleh karena itu, tokoh protagonis dalam cerita tersebut adalah Panglima Wire, Caadara, dan teman Caadara.

Artikel Terkait:   bagaimana cara memupuk persatuan dan kesatuan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *